Selamat Datang ^^





Mari Berkarya dan Menebarkan Api Pengetahuan.


Kamis, 07 April 2011

Makalah Bahasa Indonesia SMt 4 Modul 3 Telaah GBBP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sungguh sebuah keprihatinan yang mengiris hati sanubari bagi orang-orang yang merindukan keluhuran moralitas, akhlak dan harga diri yang bernilai bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Betapapun kemajuan teknologi yang begitu cepat dalam berbagai hal. Mari kita telusuri bersama, apa yang menjadi akar permasalahan sehingga bangsa ini belum mampu untuk mewariskan generasi bangsa yang unggul, yang bermental kuat iman dan fisiknya, yang cerdas, terdidik dan berintelektual tinggi, generasi bangsa yang jauh dari sikap berleha-leha melainkan senantiasa bekerja keras, terampil, produktif, aktif, dan inovatif, generasi bangsa yang bangga akan keagungan jati diri bangsanya, menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan akhlak.

Tidak adanya perhatian yang khusus pada pendidikan merupakan salah satu akar permasalahan bangsa ini. Pendidikan adalah pondasi dasar untuk membangun sebuah peradaban di dunia ini, semua itu terbukti dari masa yang silam sejarah perkembangan pendidikan telah mampu memberikan jaminan untuk menghantarkan manusia pada kehidupan yang lebih baik. Mari kita sadari, pendidikan adalah tanggung jawab bersama, yang seharusnya diberikan perhatian khusus dari semua unit di negeri ini.

Seperti kita ketahui bersama pendidikan nampaknya sangat dititik beratkan pada lembaga pendidikan formal dan guru, guru dianggap memiliki peranan penting untuk membentuk generasi bangsa yang bangga akan keagungan jati diri bangsanya.

Sekolah dasar merupakan awal pembentukan karakter penerus bangsa, menanamkan rasa cinta terhadap tanah air dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah pengajaran bahasa indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia adalah salah satu kebanggaan bangsa kita, sebab-sebabnya sangat jelas, tanpa bahasa nasional itu, kemerdekaan tidak akan tercapai dan persatuan bangsa tidak akan tergalang.

Berdasarkan paparan diatas dalam makalah ini akan dibahas mengenai Telaah GBBP Bahasa Indonesia kelas 3-6 SD sebagai salah satu perwujudan rasa cinta terhadap tanah air dan guna membentuk generasi bangsa yang bangga akan jati diri bangsanya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa sajakah tujuan pengajaran bahasa indonesia di sekolah dasar?

2. Apakah arti dan fungsi tema?

3. Bagaimanakah penggunaan materi bahasa Indonesia?

4. Bagaimankah menyusun rancangan pembelajaran bahasa Indonesia secara terpadu?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tujuan pengajaran bahasa indonesia di sekolah dasar.

2. Untuk mengetahui arti dan fungsi tema.

3. Untuk mengetahui penggunaan materi bahasa Indonesia.

4. Untuk mengetahui bagaimana menyusun rancangan pembelajaran bahasa Indonesia secara terpadu

D. Manfaat Penulisan

1. Dapat mengetahui tujuan pengajaran bahasa indonesia di sekolah dasar.

2. Dapat mengetahui arti dan fungsi tema.

3. Dapat mengetahui penggunaan materi bahasa Indonesia.

4. Dapat mengetahui bagaimana menyusun rancangan pembelajaran bahsa Indonesia secara terpadu.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Pengajaran Bahasa Indonesia

Tujuan Pengajaran

Tujuan merupakan sesuatu yang amat penting keberadaanya dalam setiap kegiatan, terlebih lagi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pengajaran bahasa Indonesia seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada hakikatnya dirancang dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pengajaran bahasa Indonesia. Oleh sebab itu setiap guru yang hendak mengajar bahsa indonesia terlebih dahulu harus memahami tujuan pengajaran bahasa indonesia. Dalam kurikulum pendidikan dasar 1994 mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat tiga macam tujuan, yaitu tujuan umum, tujuan khusus, dan tujuan kelas.

1. Tujuan umum

Tujuan umum dalam kurikulum 1994 memiliki pengertian yang berbeda dengan tujuan umum instruksional umum yang terdapat dalam kurikulum sebelumnya (1984). Tujuan umum (kurikulum 1994) mengacu pada hasil dan manfaat setiap bidang pengajaran, sedangkan tujuan instruksional umum mengacu pada setiap pokok bahasan.

Butir tujuan dalam kurikulum 1994 (GBPP) berisi tentang rumusan tujuan setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan yang bisa diarahkan kepada tiga taksonomi, yaitu pengetahuan, keterampilan,dan sikap, bisa juga diarahkan kepada sasaran telaah atau sasaran kajian. Variasi tujuan yang demikian itu tergantung pada sifat dan ciri pembelajaran. Dengan demikian, tujuan umum pengajaran bahasa indonesia sama disemua jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA)

Dalam GBPP(kurikulum1994) tujuan umum pengajaran bahasa Indonesia dirumuskan sebagai berikut:

a. Siswa menghargi dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa Negara.

b. Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif, untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan.

c. Siswa memiliki kemampuan mengunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan social.

d. Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis).

e. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan berbahasa.

2. Tujuan Khusus

Seperti halnya tujuan umum, tujuan khusus dalam kurikulum 1994 juga tidak dapat disamakan dengan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pada kurikulum 1984 (satuan pelajaran).

Tujuan khusus pengajaran bahasa Indonesia adalah tujuan yang hendak dicapai di setiap jenjang pendidikan yang rumusnya mengacu pada kemampuan/keterampilan berbahasa siswa. Tujuan khusus pengajaran bahasa Indonesia mencakup tiga segi kemampuan, yaitu (1) kebahasaan, (2) pemahaman, dan (3) penggunaan.

Rumusan tujuan khusus pengajaran bahasa insonesia yang terkait dengan kebahasaan terdiri atas 15 butir, pemahaman 8 butir, dan penggunaan 7 butir. Di bawah ini 5 butir contoh tujuan khusus pengajaran bahasa Indonesia dari setiap kemampuan.

1) Kebahasaan

a. Siswa dapat mengucapkan kata bahasa Indonesia dengan lafal yang wajar.

b. Siswa mampu melafalkan kalimat bahasa Indonesia dengan intonasi yang wajar dan sesuai dengan konteksnya.

c. Siswa memahami ejaan bahasa Indonesia yang baku serta dapat menggunakan tanda-tanda baca secara tepat.

d. Siswa dapat membedakan dan menggunakan bentuk dan makna berbagai imbuhan bahasa Indonesia.

e. Siswa mampu membedakan makna kata-kata umum, kata-kata khusus dan kata-kata istilah.

2) Pemahaman

a. Siswa mampu menerima informasi dan member tanggapan dengan tepat tentang berbagai hal secara lisan.

b. Siswa mampu menyerap pengungkapan perasaan orang lain secara lisan dan tertulis, serta member tanggapan secara tepat.

c. Siswa mampu menyerap pesan, gagasan, dan pendapat orang lain dari beberapa sumber.

d. Siswa memperoleh kenikmatan dan menfaat mendengarkan.

e. Siswa mampu memahami isi bacaan dengan tepat.

3) Penggunaan

a. Siswa mampu mengucapkan gagasan, pendapat, pengalaman, dan pesan secara tertulis.

b. Siswa mampu mengucapkan perasaan secara lisan dan tertulis secara jelas.

c. Siswa mampu berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang lain secara lisan.

d. Siswa memiliki kepuasan dan kesenangan berbicara.

e. Siswa mampu menyampaikan informasi secara lisan dan tertulis sesuai dengan konteksnya dan keadaan.

3. Tujuan kelas

Tujuan kelas mempunyai pengertian tujuan yang hendak dicapai di setiap jenjang kelas. Di bawah ini dikutipkan tujuan kelas pengajaran bahasa Indonesia kelas 3 dan 4 :

Kelas 3

Tujuan

a. Siswa mampu menyerap isi cerita dan berita yang didengar atau dibaca dan dapat mengungkapkan kalimat.

b. Siswa mampu membaca bacaan dengan lancar dan dapat menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.

c. Siswa mampu membaca puisi dengan intonasi yang tepat.

d. Siswa mampu mengungkapkan perasaan, dan mengatakan pendapat mengenai bermacam-macam sifat, kebiasaan, dan watak pelaku dalam bacaan atau cerita yang di dengar.

e. Siswa mampu menulis cerita berdasarkan pengalaman sehari-hari.

Kelas 4

Tujuan

a. Siswa mampu melaksanakan tindakan sesuai dengan pesan yang didengar.

b. Siswa mampu membaca bacaan dengan lancar dan memahami isinya, serta dapat mencari kata-kata sukar dengan menggunakan kamus atau sumber-sumber yang lain.

c. Siswa mampu memahami cerita, puisi, dan drama serta dapat memberi kesan.

d. Siswa mampu mengemukakan perasaan dan gagasan untuk berbagai keperluan dalam berbagai situasi dengan tata cara dam sopan santun.

e. Siswa mampu membuat karangan/cerita berdasarkan pengalaman atau informasi dari bacaan.

Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia meliputi penguasaan kebahasaan, kemampuan memahami, mengapresiasi sastra, dan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia (GBPP bahasa Indonesia 1994).

Penguasaan kebahasaan, kemampuan memahami, mengapresiasi sastra, dan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia merupakan kemampuan terpadu yang harus dimiliki siswa. Suparno dalam makalahnya menjelaskan : “Komponen ini (ruang lingkup) berisi penegasan bahwa pengajaran bahasa Indonesia adalah pengajaran keterampilan berbahasa, baik keterampilan reseptif maupun produktif. Tata bahasa, kosakata, dan sastra disajikan dalam konteks. (1993:2).

Jelasnya, yang harus dibinakan kepada siswa dalam komponen ruang lingkup adalah keterampilan berbahasa, baik yang berbentuk reseptif maupun produktif secara terpadu.

Keterampilan berbahasa reseptif adalah keterampilan menerima pesan/ide/gagasan dari orang lain dalam bentuk lisan maupun tertulis, sedangkan keterampilan berbahasa produktif adalah ketrampilan menyampaikan pesan/ide/gagasan kepada orang lain dalam bentuk lisan maupun tertulis.

Dengan demikian keterampilan reseptif terdapat pada keterampilan menyimak dan membaca, dan jenis keterampilan produktif terdapat pada keterampilan berbicara dan menulis.

Hubungan antarketerampilan berbahasa tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Keterampilan berbahasa

Reseptif

Produktif

Menulis

Membaca

dengan

Berbicara

Menyimak


1. Penyimak menerima pesan lisan dari pembicara, sedangkan pembicara menyampaikan peesan secara lisan kepada penyimak. Seorang pembicara selalu membutuhkan kehadiran penyimak. Menyimak dan berbicara dilakukan dengan tatap muka. Peran keduanya dapat berganti (penyimak dapat menjadi pembicara, dan sebaliknya).

2. Pembaca menerima pesan tertulis dari penulis, sedangkan penulis menyampaikan pesan secara tertulis kepada pembaca. Seorang penulis selalu membutuhkan adanya pembaca. Membaca dan menulis dilakukan tanpa tatap muka. Peran keduannya pun dapat berganti, karena keduanya saling membutuhkan.

Sehingga tidak dapat disangsikan bahwa kegiatan berbahasa dengan menggunakan keempa keterampilan berbahasa tersebut bersifat aktif.

Rambu-rambu pembelajaran

Rambu-rambu pembelajaran bahasa Indonesia berisi petunjuk atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengajaran bahasa Indonesia. Petunjuk tersebut antara lain berkaitan dengan cara mengembangkan GBPP menjadi program belajar mengajar, menentukan pendekatan dan metode pengajaran, memilih bahan dan sumber belajar, memilih media pengajaran, dan melaksanakan penilaian.

Rambu-rambu pembelajaran bahasa Indonesia yang terdapat dalam GBPP bahasa Indonesia kurikulum 1994 terdiri atas 26 butir. Beberapa diantaranya dikutipkan dibawah ini.

1. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu pelajaran bahsa indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuaan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

2. Pembelajaran bahasa perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengajaran, antara lain yang mudah ke yang sukar, dari hal-hal yang dekat ke yang jauh, dari yang sederhana ke yang rumit, dari yang diktahui ke yang belum diketahui, dan dari yang kongkret ke yang abtrak.

3. Pembelajaran bahasa mencangkup aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek bahasa tersebut hendaknya mendapat porsi yang seimbang dan dalam pelaksanaanya sebaiknya dilakukan secara terpadu.

4. Konteks atau tema digunakan untuk pengembangan dan perluasan pembendaharaan kata siswa. Tujuannya adalah agar pembelajaran bahasa berlangsung dalam suasana kebahasaaan yang wajar, tidak disajikan dalam kalimat-kalimat yang lepas dari konteks.

Butir-butir pembeajaran merupakan bahan yang disarankan. Batas catur wulan hendaknya tidak menjadi pembatas aalkan tujuan perkelas tercapai. Oleh sebab itu, guru diharapkan memahami seluruh isi GBPP.

Rambu-rambu pembelajaran di atas menggambarkan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu: pendekatan komunikatif, keterampilan prosess, integrative, dan tematis. Pendekatan komunikatif adalah pendekatan yang berpijak pada hakikat bahasa sebagai alat/sarana komunikasi, sehingga pengajaran bahasa diarahkan pada penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi.

Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan yang menekankan pengajaran pada suatu proses perubahan tingkah laku, sehingga siswa tidak menjadi objek suatu pengajaran dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Pendekatan integrative adalah pendekatan yang memperhatikan metode atau cara penyampaian bahan pelajaran secara terpadu, baik antar keterampilan berbahasa maupun antar mata pelajaran. Pendekatan tematis adalah pendekatan menggunakan tema sebagai pijakan dalam rangka menjaga kekomunikatifan dan keintegratifan antara lingkungan siswa dengan situasi belajarnya.

B. Arti dan Fungsi Tema

1. Tema

Pada dasarnya tema memiliki banyak pengertian seperti salah satunya berarti pokok pikiran ketika tema dipandang sebagai bahasan. Menurut Suparno yang memandang tema sebagai istilah menjelaskan bahwa “Tema secara sederhana dapat dirumuskan sebagai perihal yang bersifat umum”

Pada GBPP bahasa indonesia dijelaskan bahwa tema merupakan gambaran peristiwa atau kegiatan yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut aturan istilah tema biasa digunakan dikelas tinggi sedangkan dikelas rendah digunakan istilah konteks.

Tema bukanlah suatu bahan yang harus diajarkan, tetapi tema mempunyai fungsi yang cukup penting yaitu:

a) Merupakan akar berangkatnya belajar-mengajar bahasa indonesia

b) Alat guna mempermudah siswa dalam belajar bahasa

c) Sebagai pemersatu kegiatan berbahasa

2. Anak Tema

Anak tema merupakan bagian dari tema. Istilah lainnya adalah topik. Topik terwadahi oleh sebuah wacana yang mengandung unsur-unsur bahasa dan unsur-unsur bahasa itulah yang dibinakan kepada siswa agar siswa terampil dalam menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam bentuk lisan maupun tertulis. Penjabaran tema menjadi anak tema harus berlandaskan pada kebutuhan siswa, baik kebutuhan yang menunjang/memperluas pengalaman siswa maupun kebutuhan terhadap unsur-unsur kebahasaan yang harus dimiliki siswa.

Dalam menjabarkan topik, Suparno memberikan 3 rambu yang harus diperhatikan yaitu:

a) Hal-hal yang temasuk dalam tema tersebut. Misal mengambil tema bunga, maka makna dari bunga harus diketahui sehingga dapat menentuka topik dari bunga seperti : Bunga mawar, Bunga melati dll.

b) Apakah hal-hal tersebut (1) masih berada pada tema yang dimaksud? Jadi setelah menjabarkan tema menjadi topik harus diteliti apakah ada kaitan antara tema dan topik.

c) Apakah hal-hal yang dijadikan topik itu memenuhi kebutuhan siswa?

Pemilihan topik haruslah sesuai dengan kebutuhan siswa baik dari segi pengalaman siswa ataupun segi unsur-unsur kebahasaan yang harus dibinakan.

Dengan demikian, penjabaran tema mejadi topik akan menjadi awal dalam menentukan wacana yang akan disajikan. Wacana yang relevan dengan topik dapat berasal dari berbagai sumber seperti majalah, surat kabar dll.

C. Pengembangan Materi Bahasa Indonesia

Tujuan merupakan titik tolak atau dasar pemilihan sesuatu. Demikian pula halnya dalam memilih dan menentukan bahan pelajaran bahasa indonesia, diusahakan agar menjadikan tujuan khusus sebagai pedoman.

Bahan atau metri pelajaran ersebar pada butir-butir tujuan khusus aspek kebahasaan, antara lain; lafal, ejaan, tanda baca, kosakata, struktur/kalimat dan wacana/sastra,

Kurikulum 1994 bahasa Indonesia menjelaskan bahwa materi pelajaran pada rambu-rambu pembelajaran antara lain terdapat pada butir 15, 16, 17, 18, dan 19. Di bawah ini adalah kutipan bunyi butir-butir tersebut :

1. 15. Bahan pelajaran kebahasaan mencakup lafal, ejaan dan tanda baca, kosakata, struktur, paragraph, dan wacana.

2. 16. Bahan pelajaran pemahaman diambil dari bahan mendengarkan dan membaca, yang meliputi pengembangan kemampuan untuk menyerap gagasan, pendapat, pengalaman, pesan, dan perasaan yang dilisankan atau ditulis. Bahan pelajaran pemahaman mencakup pula karya sastra Indonesia asli maupun terjemahan.

3. 17. Bahan pelajaran penggunaan diambil dari bahan berbicara dan menulis, yang meliputi pengembangan kemampuan pengungkapan gagasan, pendapat pengalaman, pesan, dan perasaan.

4. 18. Bahan pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat pula dipadukan atau dikaitkan dengan mata pelajaran lain, seperti IPA, IPS, atau Matematika.

5. 19. Bahan pelajaran bahasa dan sastra Indonesia untuk kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar mencakup pula bahan pelajaran IPA dan IPS.

Jadi, rambu-rambu pembelajaran menjelaskan secara umum tentang bahan atau materi pelajaran bahasa Indonesia yang mana yang harus dibinakan, dari mana diambil, bagaimana cara menyampaikannya.

PROGRAM PENGAJARAN

Kelas 3

Tujuan

1. Siswa mampu menyerap isi cerita dan berita yang didengar atau dibaca dan dapat mengungkapkan kembali.

2. Siswa mampu membaca bacaan dengan lancar dan dapat menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.

3. Siswa mampu membaca puisi dengan intonasi yang tepat.

4. Siswa mampu mengugkapkan perasaan dan menyatakan pendapat mengenai bermacam-macam sifat, kebiasaan, dan watak pelaku dalam bacaan atau cerita yang didengar.

5. Siswa mampu menulis cerita berdasarkan pengalaman sehari-hari.

Melalui tujuan program pengajaran kelas 3 SD tersebut dapat diketahui materi pelajaran yang harus dibinakan di kelas III yaitu berupa wacana, baik wacana tulis maupun lisan, faktual atau fiksi.

Kutipan butir-butir pembelajaran kelas 3 SD.

Caturwulan 1 (120 jam pelajaran)

Pembelajaran:

1. Menggunakan tanda-tanda baca secara tepat.

2. Mencatat kata-kata sukar dari bacaan dan mencari artinya dari kamus.

3. Mendengarkan/membaca dongeng dan menceritakan kembali.

4. Membaca bacaan dan menyatakan pendapat/perasaannya.

5. Mencari dan mengumpulkan label atau petunjuk-petunjuk dan menjelaskan isinya.

6. Membaca puisi yang sesuai untuk anak di depan kelas.

7. Menceritakan pengalaman atau keinginan di depan kelas.

8. Berdialog dengan teman tentang pengalamannya waktu liburan.

9. Menjawab atau membuat teka teki.

10. Menyusun kalimat dengan menggunakan kata-kata yang baru dikenal.

11. Menyusun kartu-kartu kalimat sehingga menjadi cerita sederhana.

12. Bermain peran

13. Membuat petunjuk permainan yang ada di daerah.

Setelah menelaah butir-butir pembelajaran tersebut satu per satu materi atau bahan pelajaran yang harus dibinakan di kelas 3 SD, yaitu :

1. tanda-tanda baca;

2. kosakata;

3. wacana sastra dalaam bentuk dongeng;

4. wacana/bacaan factual atau fiksi;

5. kalimat atau struktur;

6. wacana sastra dalam bentuk puisi;

7. wacana lisan (menceritakan pengalaman);

8. wacana lisan/dialog (pragmatic);

9. wacana lisan atau tertulis dalam bentuk teka-teki;

10. kosakata dalam kalimat;

11. kalimat, paragraph, dan wacana;

12. wacana drama; dan

13. kalimat (membuat dan menyusun kalimat).

Materi atau bahan pelajaran di dalam kurikulum 1984 telah tersedia/tercantum di dalam kolom pokok/subpokok bahasan, sedangkan materi pelajaran dalam kurikulum 1994 tersebar di dalam butir-butir pembelajaran.

Sumadi mengemukakan dua perbedaan seleksi bahan ajar tersebut

1. Seleksi bahan dalam kurikulum 1994 didasarkan pada kepentingan penguasaan fungsi-fungsi bahasa. Oleh karena itu, bahan pelajaran yang digunakan haruslah berupa penggunaan bahasa indonesia dalam berbagai fungsi dan peristiwa komunikasi. Seleksi bahan didasarkan pada teori bahasa fungsional dan pendekatan komunikatif.

2. Dalam kurikulum 1994 tidak digubakan istilah pokok bahasan, tetapi digunakan istilah pembelajaran. Istilah pokok bahasan mengacu pada apa yang dipelajari, yaitu butir-butir bahan/materi yang dibahas dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan istilah pembelajaran mengacu pada proses membelajarkan pebelajar untuk dapat menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi-fungsi bahasa tersebut. (Sumadi 1933:17)

Dalam mengembangkan materi pelajaran sebaiknya selalu di telaah dan dicari hubungannya sehingga dapat diperoleh bahan-bahan pelajaran yang dapat dikembangkan secara terpadu yang artinya ada beberapa bahan pelajaran yang dapat disajikan dengan menggunakan tema/anak tema atau wacana yang sama.

D. Menyusun Rancangan Pembelajaran Bahasa Inonesia Secara Terpadu

Menyusun rancangan pembelajaran merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan guru dalam rangka melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang terarah. Perlu diperhatikan yaitu tujuan umum, tujuan khusus, tujuan kelas, rambu-rambu, serta butir-butir pembelajaran karena pelajaran bahasa indonesia merupakan pelajaran yang dissajikan secara terpadu. Sehingga diperlukan telaah dan mengklasifikasikan butir pembelajaran yang dapat dipadukan. Setelah mengamati dan mengklasifikasikan materi pelajaran maka langkah selanjutnya adalah menyusun RPP.

Dibawah ini adalah contoh model RPP kelas 4 caturwulan 1 berdasarkan hasil klasifikasi materi yang telah di telaah.

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/cawu : 4/1

Tema : Hewan Peliharaan

Anak tema : Anjing peliharaan

Ket. Berbahasa : Membaca

Fokus : Membaca pemahaman

Waktu : 7 x Pertemuan

I. Tujuan

Siswa mampu membaca dengan lancar dan memahami isinya, serta dapat mencari arti kata-kata sukar dengan menggunakan kamus atau sumber lain.

II. Pembelajaran

1. Membaca majalah dinding dikelas yang memuat karangan siswa kemudian memberi tanggapan

2. Membaca teks bacaan, menemukan gagasan utama, dan menjawab pertanyaan yang diajukan.

3. Membaca bacaan kemudian membuat ikhtisar.

III. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Setelah membaca, siswa diharapkan dapat menemukan kata-kata sukar yang terdapat dalam bacaan.

2. Siswa dapat mengartikan kata-kata sukar dengan bantuan kamus.

3. Siswa dapat menyebutkan jumlah kalimat dalam satu paragraf.

4. Siswa dapat menyebutkan jumlah paragraf dalam bacaan.

5. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guruyang berhubungan dengan gagasan utama/pokok pikiran.

6. Siswa dapat memberi tanggapan mengenai karangan yang telah dibaca.

7. Setelah ditugaskan mencari kata-kata yang berimbuhan, siswa dapat mengerjakan soal-soal tentang kata-kata berimbuhan.

8. Siswa dapat membuat ikhtisar/ringksan karangan secara tertulis.

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

Pertemuan ke-1

1. Menugasi siswa membaca wacana yang berjudul “ Anjing sebagai sahabat manusia”

2. Menugasi siswa untuk membuat daftar kata-kata sulit yang terdapat dalam bacaan.

3. Menugasi siswa untuk mencari arti kata-kata sulit dengan bantuan kamus atau sumber lain dengan bimbingan guru.

4. Dengan bimbingan guru, siswa memahami makna kalimat yang mengandung kata-kata sulit.

5. Melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami.

Pertemuan-2

1. Mengenalkan paragraf kepada siswa

2. Menugaskan kepada siswa untuk memperhatikan tanda-tanda baca dan ejaan.

3. Menugasi siswa untuk menghitung kalimat yang terdapat dalam satu paragraf.

4. Menugaskan siswa unuk menghitung jumlah paragraf yang terdapat dalam bacaan.

5. Menjelaskan perbedaan awalan ke- dan di- dengan kata depan ke dan di.

6. Menugasi siswa untuk mencatat kata yang berawalan ke- dan di- serta kata yang menggunakan kata depan ke dan di.

Pertemuan ke-3

1. Menjelaskan kata berimbuhan (berawalan, berakhiran, berawalan dan berakhiran).

2. Menugasi siswa untuk mencatat kata-kata berimbuhan yang terdapat dalam wacana.

3. Melatih siswa untuk menambahkan imbuhan pada kata-kata dasar.

Pertemuan ke-4

1. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

2. Memberi tugas pada masing-masing kelompok untuk mencari gagasan utama dalam wacana.

3. Masing-masing kelompok melaporkan temuannya.

4. Seluruh siswa menuliskan seluruh gagasan utama yang ada pada setiap paragraf.

Pertemuan ke-5

1. Mengulang pelajaran pertemuan lalu tentang gagasan utama (apersepsi).

2. Mendiskusikan isi bacaan.

3. Melatih siswa untuk menceritakan isi bacaan secara lisan.

Pertemuan ke-6

1. Apersepsi.

2. Menugasi siswa untuk membuat ringkasan cerita.

3. Menilai hasil kerja siswa.

Pertemuan ke-7

1. Melaksanakan evaluasi.

V. Materi, Media pelajaran, dan Sumber.

A. Materi Pelajaran :

1. Kosakata

2. Imbuhan

3. Ejaan dan tata bahasa

4. Kalimat

5. Paragraf

6. wacana

B. Media Pelajaran :

Wacana/bacaan yang bertema hewan peliharaan (Anjing)

Anjing Sebagai Sahabat Manusia

Anjing merupakan hewan sosial sama seperti halnya manusia. Kedekatan pola perilaku anjing dengan manusia menjadikan anjing bisa dilatih, diajak bermain, tinggal bersama manusia, dan diajak bersosialiasi dengan manusia dan anjing yang lain. Anjing memiliki posisi unik dalam hubungan antarspesies. Kesetiaan dan pengabdian yang ditunjukkan anjing sangat mirip dengan konsep manusia tentang cinta dan persahabatan.

Walaupun sudah merupakan naluri alami anjing sebagai hewan kelompok, pemilik anjing sangat menghargai kesetiaan dan pengabdian anjing dan menganggapnya sebagai anggota keluarga sendiri. Anjing kesayangan bahkan sering sampai diberi nama keluarga yang sama seperti nama pemiliknya. Sebaliknya, anjing menganggap manusia sebagai anggota kelompoknya. Anjing hanya sedikit membedakan kedudukan sang pemilik dengan rekan anjing yang masih satu kelompok, dan bahkan sering tidak membedakannya sama sekali.

Orang senang memelihara anjing karena anjing binatang yang pintar. Anjing dianggap mempunyai kecerdasan yang cukup tinggi. Tingkat kecerdasan anjing bergantung pada genus dan masing-masing anjing secara individu.

Daftar kata-kata sulit

1. Sosial : Tidak dapat hidup sendiri tanpa mahluk lain.

2. Antar spesies : Antar jenis

3. Genus : keturunan / ras

C. Sumber :

Sundoko,haryanto. 1999. Gemar Membaca Bahasa Indonesia 4 SD. Bandung: Computindo.

VI. Evaluasi

Jenis tes : Tertulis

Bentuk tes : Essai terstruktur

A. Soal

1. Tulislah arti kata-kata dibawah ini:

a. Sosial

b. Genus

2. Salin kata-kata dibawah ini dengan menambahkan awalan me

a. - merah

b. - contoh

c. - pilih

d. - baca

3. Temukan dan perbaiki ejaan yang salah pada kalimat dibawah ini.

Didaerah jawa banyak diketemukan anjing ras.

B. Kunci Jawaban

1. a . Tidak dapat hidup sendiri tanpa mahluk lain.

b . Keturunan/ras

2. a. Memerah b. Mencontoh c. Memilih d. Membaca

3. Di daerah jawa banyak ditemukan anjing ras.

VII. Keterangan

Mengetahui

Kepala SDN ...

( )

Guru kelas 4

( )

NIP:

NIP:

Demikianlah sebagaimana seharusnya pengajaran bahasa indonesia haruslah disajikan secara terpadu baik keterpaduan didalam keterampilan berbahasa ataupun keterpaduan dalam materi pelajaran yang berkaitan dengan bidang studi lainnya.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dalam pengajaran bahasa indonesia, sebagai seorang guru sudah sepatutnya guru memahami kurikulum yang berisi tentang tujuan pengajaran, ruang lingkup, dan rambu-rambu pembelajaran agar dapat mengemas pelajaran dan menentukan tema sesuai dengan kebutuhan siswa baik dari segi unsur-unsur kebahasaan yang harus dibinakan.

Dalam memilih,menentukan dan mengembangkan materi pelajaran, seorang guru harus memahami pula butir-butir pembelajaran, menemukan materi pelajaran dalam setiap butirnya, mengelompokkannya, dan menentukan temanya.

Dalam menyusun rencana pengajaran ada beberapa komponen yang harus dikuasai dan dipahami oleh seorang guru, yaitu 1) Materi/bahan pelajaran dan 2) Kurikulum. Pengajaran bahasa indonesia juga disajikan secara terpadu yang artinya dalam satu tema dapat dibinakan lebih dari 1 kemampuan/keterampilan berbahasa dan banyak materi/unsur bahasa yang dapat disajikan. Serta perlu diperhatikan metode penyajian yang efektif dan efisien agar pembelajaran bahasa indonesia menjadi menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

B. Saran

Bahasa indonesia merupakan bahasa nasional, sehingga sangat penting dalam menunjang persatuan dan kesatuan bangsa. Adanya penggunaan bahasa gaul dan berbagai bahasa asing mungkin saja dapat mengurangi minat siswa dalam menekuni bahasa indonesia. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya inovasi baru dalam pengajaran bahasa indonesia yang dapat menarik dan memikat minat siswa dalam belajar dan menekuni bahasa indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mulyati, Yeti dkk. 2000. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI KELAS TINGGI. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

2. http://www.google.com/php/Pendidikan&bahasa+Pembelajaran/Ramira/

3. http://www.google&/php+An+/kurikulum-pendidikan+gbpp/

4. http://www.google.co.id/&$crk/wwscr.img+terpuruknya+pendidikan/

5. http://www.google.co.id/Webbloger/danio/pembelajaran+bahasa-disekolah-SD/

1 komentar:

  1. Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www,SmsQQ,com

    Keunggulan dari smsqq adalah
    *Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
    *Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
    *Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
    *Bonus Setiap Hari Dibagikan
    *Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
    *Bonus referral 10% + 10%
    *Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
    *Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )

    Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66

    Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    BalasHapus

Entri Populer

Selamat Datang

^^ Ayo berkunjung